assalamualaikum.......!!!!
wilijeng sumping dina blogna barudak PMR SMK N 1 Purwakarta tea..
majarteh PMR nu aya di SMKN 1 Purwakarta teh tos lami di dirikeunana. pokna ayena pmr angkatan taun 2007-2010 teh tos aya di antarana wae :
pa.ketua : abdurrohim anu sok di sebat kang aab tea.
wa.ketua : kang cecep anu imut ti kj 3 tea
sekertaris : teh dara nu menor saremg kang agus anu majarteh beki sare
bendahara: teh ratu camohok jeung kang asep derbi anu sok tigeuleudag wae
sie.
kesehatan: kang warnata anu majarteh mirip golek
humas : kang daud anu siga hileud daun , k. hilman jeung kang asep ahong
rohani : kang alvin jeung kang alvan anu majarteh kembar tapi beda
peralatan: kang samsudin anu pendiam jeung kang prima tea
keamanan: kang saepul anu majarteh budak km tea
kusabab ari pmr mah salah sahiji ekskul anu exixt, satiap tauna bakal aya re-generasi,, buktina aya na angkatan taun ayena nyaeta angkatan 2008-2011 anu garokil n pastina selalu kompak, di antarana wae:
pa.ketua : kang rio
wa.ketua : kang hidayat
sekertaris : kang faizal sareng kang samsul
bendahara: kang angga sareng teh eka tea
sie.
kesehatan: kang peri sareng teh eni
humas : kang dodi, kang andriansyah sareng kang riska
rohani : teh lia sareng kang baqir
peralatan: kang niko sareng kang yudi
keamanan: kang hasim
Sapta Prinsip dan Tri Bakti ???
Sapta prinsip dan tri bakti Palang Merah. Apa sih maksud dari kalimat itu? Kalimat tersebut sudah tidak asing lagi di telinga kita, khususnya bagi anggota PMR. Mengapa demikian? Karena siapa saja yang menjadi angota PMR sejak awal sudah diperkenalkan dengan sapta prinsip dan tri bakti Palang Merah. Lalu apa sapta prinsip dan tri bakti tersebut? Spata pinsip dan tri bakti bias dikatakan sebagai nadi Palang Merah, karena tanpa 2 hal tersebut organisasi Palang Merah khususnya Palang Merah Remaja (PMR) tidak akan sempurna. Sapta prinsip mengandung 7 hal yang menjadi ifat dan identitas Palang Merah. 7 hal tersebut diantaranya : Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan, dan Kesemestaan. Selain itu, tri bakti terdiri atas : Berbakti kepada masyarakat; mempertinggi ilmu ketrampilan, menjaga kebersihan dan kesehatan ; serta menjalin persahabatan nasional dan internasional. Oleh karena itu sangat diharapkan agar mayoritas anggota PMR dapat memahami dan meresapi serta mengamalkan isi dar sapt aprinsip dan tri bakti Palang Merah tersebut. Sehingga dapat tecipta PMR yang sesungguhnya dan berguna bagi banyak pihak. Semangat….
Filed under: Materi PMR
November 16, 2008 • 7:21 pm 1
Penanganan Awal Luka Bakar Ringan
Apa yang mesti dilakukan jika kita atau orang disekitar kita mengalami luka bakar? Mungkin kita terbiasa mengolesi luka tersebut dengan pasta gigi, minyak, margarin, kopi, atau ramuan lainnya yang kita anggap ampuh. Tujuannya, supaya lukanya dingin, tidak nyeri, lekas sembuh, dll.
Ternyata, mengolesi luka bakar dengan bahan atau ramuan tersebut tidak menyelesaikan masalah, bahkan menambah masalah. Biasanya luka bakar jadi sukar dibersihkan, rentan terhadap infeksi (Marzoeki, 2007), bahkan penyembuhannya menjadi lebih lama.
Berikut langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan saat menemui kasus luka bakar :
Jauhkan anggota tubuh dari sumber panas.
Lepas pakaian atau perhiasan dari bagian yang terbakar. Pakaian atau perhiasan dapat menyimpan panas sehingga luka bakar menjadi lebih berat dan lebih luas.
Kompres luka bakar dengan air dingin atau menyiramnya dengan air mengalir selama 15-20 menit. Air dingin berfungsi menetralisir suhu dan mencegah perambatan panas ke jaringan yang lebih dalam, sehingga kerusakan jaringan tidak semakin dalam. Air dingin juga akan mengurangi rasa nyeri (Moenadjat, 2001).
Jika tersedia, luka dapat diolesi dengan obat oles seperti Bioplacenton®. Selain mengandung antibiotika, obat ini juga mengandung ekstrak plasenta yang mempercepat proses penyembuhan (Moenadjat, 2001).
Jika luka cukup parah atau rasa nyeri sangat hebat, silakan bawa ke pusat layanan kesehatan untuk mendapat pereda nyeri dan antibiotik serta obat dan tindakan yang dibutuhkan lainnya.
Demikian, semoga bermanfaat.
Filed under: Materi PMR
• 6:54 pm 2
SYOK dan Penanganannya
SYOK
Syok terjadi bila sistem peredaran darah (sirkulasi) gagal mengirimkan darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke alat tubuh yang penting (terutama otak, jantung dan paru-paru).
Penyebab
- Kegagalan jantung memompa darah
- Kehilangan darah dalam jumlah besar
- Pelebaran ( dilatasi ) pembuluh darah yang luas, sehingga darah tidak dapat mengisinya dengan baik
- Kekurangan cairan tubuh yang banyak misalnya diare.
Gejala dan tanda syok
- Nadi cepat dan lemah
- Napas cepat dan dangkal
- Kulit pucat,dingin dan lembab
- Sering kebiruan pada bibir dan cuping telinga
- Haus
- Mual dan muntah
- Lemah dan pusing
- Merasa seperti mau kiamat, gelisah
Penanganan syok
- Bawa penderita ke tempat teduh dan aman
- Tidurkan telentang, tungkai ditinggikan 20 – 30 cm bila tidak ada kecurigaan patah tulang belakang atau patah tungkai. Bila menggunakan papan spinal atau tandu maka angkat bagian kaki.
- Pakaian penderita dilonggarkan
- Cegah kehilangan panas tubuh dengan beri selimut penutup
- Tenangkan penderita
- Pastikan jalan napas dan pernapasan baik.
- Kontrol perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada
- Jangan beri makan dan minum.
- Periksa berkala tanda vital secara berkala
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
Filed under: Materi PMR
October 22, 2008 • 9:22 am 0
FRAKTUR dan DISLOKASI
Pengertian
Fraktur atau patah tulang adalah keadaan dimana hubungan atau kesatuan jaringan tulang terputus. Tulang mempunyai daya lentur (elastisitas) dengan kekuatan yang memadai, apabila trauma melebihi dari daya lentur tersebut maka terjadi fraktur (patah tulang). Penyebab terjadinya fraktur adalah trauma, stres kronis dan berulang maupun pelunakan tulang yang abnormal.
Bagaimana patah tulang itu terjadi ?
a. Trauma (benturan)
Ada dua trauma/ benturan yang dapat mengakibatkan fraktur, yaitu:
- Benturan langsung
- Benturan tidak langsung
b. Tekanan/stres yang terus menerus dan berlangsung lama
Tekanan kronis berulang dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan fraktur (patah tulang) yang kebanyakan pada tulang tibia, fibula (tulang-tulang pada betis) atau metatarsal pada olahragawan, militer maupun penari.
Contoh: Seorang yang senang baris berbaris dan menghentak-hentakkan kakinya, maka mungkin terjadi patah tulang di daerah tertentu.
c. Adanya keadaan yang tidak normal pada tulang dan usia
Kelemahan tulang yang abnormal karena adanya proses patologis seperti tumor maka dengan energi kekerasan yang minimal akan mengakibatkan fraktur yang pada orang normal belum dapat menimbulkan fraktur.
Bagaimana Mengetahui Adanya Patah Tulang
1. Riwayat: Setiap patah tulang umumnya mempunyai riwayat trauma yang diikuti pengurangan kemampuan anggota gerak yang terkena. Ingat bahwa fraktur tidak selalu terjadi pada daerah yang mengalami trauma (tekanan).
2. Pemeriksaan:
Inspeksi (Lihat) bandingkan dengan sisi yang normal, dan perhatikan hal-hal dibawah ini:Adanya perubahan asimetris kanan-kiriAdanya Deformitas seperti Angulasi (membentuk sudut) atau; Rotasi (memutar)dan PemendekanJejas (tanda yang menunjukkan bekas trauma);PembengkakanTerlihat adanya tulang yang keluar dari jaringan lunak;
Palpasi (Meraba dan merasakan)
Perlu dibandingkan dengan sisi yang sehat sehingga penolong dapat merasakan perbedaannya. Rabalah dengan hati-hati !
a. Adanya nyeri tekan pada daerah cedera (tenderness);
b. Adanya crepitasi (suara dan sensasi berkeretak) pada perabaan yang sedikit kuat;
c. Adanya gerakan abnormal dengan perabaan agak kuat.
Perhatian:
Jangan lakukan pemeriksaan yang sengaja untuk mendapat bunyi crepitasi atau gerakan abnormal, misal meraba dengan kuat sekali.
3. Gerakan
Terdapat dua gerakan yaitu :
Aktif: Adalah pemeriksaan gerakan dimana anda meminta korban menggerakkan bagian yang cedera.
Pasif: Dimana penolong melakukan gerakan pada bagian yang cedera.
Pada pemeriksaan ini dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut:
§ Terdapat gerakan abnormal ketika menggeerakkan bagian yang cedera
§ Korban mengalami kehilangan fungsi pada bagian yang cedera. Apabila korban mengalami hal ini, maka dapat disebabkan oleh dua kemungkinan yaitu akibat nyeri karena adanya fraktur atau akibat kerusakan saraf yang mempersarafi bagian tersebut (ini diakibatkan oleh karena patahan tulang merusak saraf tersebut).
§ Pemeriksaan Komplikasi
Periksalah di bawah daerah patah tulang, Anda akan menemukan:
1. kulit berwarna kebiruan dan pucat;
2. denyut nadi tak teraba.
3. Selain itu pada bagian yang mengalami fraktur, otot-otot disekitarnya mengalami spasme
DISLOKASI
Pengertian
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas dari tempatnya. Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.
Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi sendi bahu dan sendi pinggul (paha). Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi.
PEMBIDAIAN
Pertolongan Pertama pada Patah Tulang
Prinsip Pertolonganmengurangi dan menghilangkan rasa nyeri;mencegah gerakan patah tulang yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan lunak sekitarnya seperti: pembuluh darah, otot, saraf dan lainnya.
Penanganan Secara UmumDRABCAtasi perdarahan dan tutup seluruh lukaKorban tidak boleh menggerakkan daerah yang terluka atau frakturImobilisasi fraktur dengan penyandang, pembalut atau bidaiTangani dengan hati-hatiObservasi dan atasi syok bila perluSegera cari pertolongan medis
Fraktur dan dislokasi harus diimobilisasi untuk mencegah memburuknya cedera. Tetapi situasi yang memerlukan Resusitasi baik pernafasan maupun jantung dan cedera kritis yang multipel harus ditangani terlebih dahulu.
Prioritas dalam menangani fraktur:fraktur spinal;fraktur tulang kepala dan tulang rusuk;fraktur extremitas
Perhatian:
Dalam menangani fraktur, jangan hanya terpaku pada frakturnya saja tetapi selalu mulai dengan DRABCH dan lakukan monitoring secara periodik.
Dan selalu ingat jika Anda tidak terlatih dan tidak berpengalaman jangan melakukan reposisi baik pada fraktur mapun pada dislokasi.
Pembidaian adalah proses yang digunakan untuk imobilisasi fraktur dan dislokasi. Pembidaian harus memfixasi tulang yang patah dan persendian yang berada di atas dan dibawah tulang yang fraktur. Jika yang cedera adalah sendi, bidai harus memfixasi sendi tersebut beserta tulang disebelah distal dan proximalnya.
Tipe-tipe bidai:Bidai Rigid adalah bidai yang terbuat dari kayu, plastik, alumunium atau bahan lainyang keras.Bidai Soft adalah bidai dari bantal, selimut, handuk atau pembalut atau bahan yang lunak lainnya.Bidai Traksi
Digunakan untuk imobilisasi ujung tulang yang patah dari fraktur femur sehingga dapat terhindari kerusakan yang lebih lanjut. Traksi merupakan aplikasi dari kekuatan yang cukup untuk menstabilkan patah tulang yang patah, traksi bukanlah meregangkan atau menggerakkan tulang yang patah sampai ujung-ujung tulang yang patah menyatu.
Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian pada bagian badan yang mengalamai cedera;
b. Lakukan juga pembidaian pada kecurigaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu ada atau tidaknya patah tulang;
c. Melewati minimal 2 sendi yang berbatasan.
Syarat PembidaianBidai harus meliputi dua sendi, sebelum dipasang diukur terlebih dahulu pada anggota badan yang tidak sakit;Ikatan jangan terlalu ketat dan jangan terlalu kendor;Bidai dibalut/ dilapisi sebelum digunakan;Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tempat yang patah;Jika mungkin naikkan anggota gerak tersebut setelah dibidai;Sepatu, cincin, gelang, jam dan alat yang mengikat tubuh lainnya perlu dilepas.
Aturan dasar yang harus diingat ketika melakukan pembidaian:Jika ragu-ragu fraktur atau tidak ‘ BidaiBidai Rigid sebelum digunakan harus dilapisi dulu;Ikatlah bidai dari distal ke proximalPeriksalah denyut nadi distal dan fungsi saraf sebelum dan sesudah pembidaian dan perhatikan warna kulit ditalnya;Jika mungkin naikkan bagian tubuh yang mengalami patah tulang.
PEMBALUTAN
Pembalut harus dipasang cukup kuat untuk mencegah pergerakan tapi tidak terlalu kencang sehingga mengganggu sirkulasi atau menyebabkan nyeri. Dalam usaha untuk mencegah pergesekan dan ketidaknyamanan pada kulit, penggunaan bantalan lunak dianjurkan sebelum melakukan balutan. Pengikatan selalu dilakukan di atas bidai atau pada sisi yang tidak cedera, kalau kedua kaki bawah mengalami cedera, pengikatan dilakukan di depan dan diantara bagian yang cedera.
Periksa dengan interval 15 menit untuk menjamin bahwa pembalut tidak terlalu kencang akibat pembengkakan dari jaringan yang cedera. Lewatkan pembalut pada bagian lekuk tubuh seperti leher, lutut dan pergelangan kaki jika diperlukan.
Cara Imobilisasi Fraktur
Dengan Pembalut
Gunakan pembalut lebar bila ada;Taruh pembalut dibawah bagian tubuh yang terjadi fraktur;Topang lengan atau tungkai dengan bidai sampai pembalut cukup memfixasiSetiap 15 menit periksa agar pembalut tudak terlalu ketatPeriksa pembalut supaya tidak longgar
Dengan BidaiDapat dipakai benda apa saja yang kaku dan cukup panjang melewati sendi dan ujung tulang yang patah;Pakai perban bantal diantara bidai dan bagian tubuh yang dibidai;Ujung-ujung lengan/tungkai dibalut di atas dan dibawah daerah fraktur. Ikatan harus cukup kuat pada daerah yang sehat.(sumber:http://kegawatdaruratan.blogspot.com/)
Filed under: Materi PMR , dilokasi, fraktur, materi
• 9:18 am 2
Apa itu KSR (KORPS SUKA RELA) – KSR PMI
Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) adalah kesatuan atau unit di dalam perhimpunan PMI, yang merupakan wadah kegiatan atau pengabdian bagi Anggota Biasa perhimpunan PMI dan pribadi-pribadi yang menyatakan diri dan menjadi anggota KSR PMI, serta memenuhi syarat menjadi anggota KSR PMI.
Syarat Menjadi Anggota KSR :
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa2. Warga Negara Republik Indonesia (WNI) atau Warga Negara Asing (WNA)3. Setia kepada Pancasila dan UUD ‘454. Berusia antara sekurang-kurangnya 18 tahun dan pendidikan serendah-rendahnya tamat SLTP atau sederajat.5. Berkelakuan baik6. Sehat Jasmani dan Rohani7. Atas kessadaran sendiri dan sukarela bersedia mendaftarkan diri sebagai anggota KSR PMI8. Beresedia mengikuti pendidikan dan pelatihan KSR-PMI9. Bersedia menjalankan tugas kepalangmerahan dan mantaati peraturan yang berlaku.
Materi Pelatihan KSR antara lain :
* Kepalangmerah (Palang Merah Indonesia dan Palang Merah Internasional)* HPI* Pertolongan Pertama* Perawatan Keluarga* Pengungsian* Dapur Umum dan Penampungan Sementara* Transfusi darah* Pertolongan Pertama Bencana* Tracing Mailing Service (TMS)* Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)* Pendidikan Wanita Sebaya (PWS)* Pengabdian Masyarakat* Kepemimpinan, komunikasi dan kerjasama.
Rabu, 20 Mei 2009
Diposting oleh pmr nepoer assoy pizan di 22.56 0 komentar
Rabu, 13 Mei 2009
Langganan:
Postingan (Atom)